Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Langkah-langkah
penyusunan perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1.
Merumuskan tujuan khusus
Dalam merancang pembelajaran, tugas pertama dari seorang
guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran khusus beserta materi pelajarannya.
Sebab tujuan umum (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) dari pembelajaran
sudah dirumuskan oleh para pengembang kurikulum. Tugas guru adalah
menterjemahkan tujuan umum pembelajaran (SK dan KD) menjadi tujuan khusus
(indikator) pembelajaran yang lebih spesifik dan mudah terukur.
Rumusan tujuan pembelajaran menurut Bloom (1964)
mencakup 3 aspek penting yaitu domain kognitf, afektif, dan psikomotorik.
a.
Domain kognitif
Pada domain kognitif, tujuan pembelajaran berkaitan
dengan aspek intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan informasi
mengenai data dan fakta, konsep, generalisasi, dan prinsip. Semakin kuat
seseorang dalam menguasai pengetahuan dan informasi, maka semakin mudah
seseorang dalam melaksanakan aktivitas belajar.
b.
Domain afektif
Domain afektif adalah domain yang berhubungan dengan
penerimaan dan apresiasi seseorang terhadap suatu hal dan perkembagan mental
yang ada dalam diri seseorang.
c.
Domain psikomotor
Domain psikomotor adalah domain yang menggambarkan
kemampuan dan ketrampilan seseorang yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau
performance yang berupa ketrampilan fisik dan ketrampilan non fisik.
Ketrampilan fisik adalah ketrampilan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan
menggunakan oto, sedangkan ketrampilan nonfisik adalah ketrampilan seseorang
dalam menggunakan otak sebagai alat utama dalam mengerjakan dan memecahkan
suatu permasalahan.
2.
Memilih pengalaman belajar
Belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan
tetapi proses berpengalaman, sehingga siswa harus didorong secara aktif untuk
melakukan kegiatan tertentu, mencari dan menemukan sendiri fakta. Ada kalanya
proses pembelajaran juga dilakukan dengan simulasi dan dramatisasi. Tujuan yang
hendak dicapai tidak hanya sekedar untuk mengingat, tapi juga
menghayati suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan mental dan
emosi siswa. Ada kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar secara
berkelompok yang memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi
dengan orang lain.
3.
Menentukan kegiatan belajar
mengajar
Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai pada
dasarnya dapat dirancang melalui pendekatan kelompok atau pendekatan
individual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang dirancang dengan
menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana setiap siswa
belajar secara berkelompok baik kelompok besar maupun kelompok kecil.
Pembelajaran Pembelajaran individual adalah pembelajaran di mana siswa belajar
secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang demikian sehingga siswa dapat
belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
4.
Menentukan orang yang
terlibat dalam proses pembelajaran
Orang-orang yang akan terlibat dalam proses pembelajaran
dan berperan sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru, dan tenaga
profesional. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola
pembelajaran. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara maksimal,
maka guru harus memiliki kemampuan untuk berbicara dang berkomunikasi dengan
menggunakan berbagai media. Selain itu, guru juga berperan sebagai pengatur
lingkungan belajar yang memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi siswa.
Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur lingkungan agar siswa dapat
belajar dngan penuh semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
5.
Memilih bahan dan alat
Penentuan bahan dan alat dengan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
a.
keberagaman kemampuan
intelektual siswa
b.
jumlah dan keberagaman
tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai siswa
c.
tipe-tipe media yang
diproduksi dan digunakan secara khusus
d.
berbagai alternatif
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
e.
bahan dan alat yang dapat
dimanfaatkan
f.
fasilitas fisik yang
tersedia
6.
Ketersediaan fasilitas
fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan berpengaruh
terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi
ruangan kelas, pusat media, laboratorium, dan lain-lain. Guru dan siswa akan
bekerja sama menggunakan bahan pelajaran, memanfaatkan alat, berdiskusi, dan
lain sebagainya dan kesemuanya itu dapat digunakan melalui proses perencanaan
yang matang melalui pengaturan secara profesional termasuk adanya dukungan
finansial sesuai dengan kebutuhan.
7.
Perencanaan evaluasi dan
pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam perencanaan
pembelajaran, sebab dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan
pembelajaran dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Komentar
Posting Komentar