Atasi Tantrum Pada Anak
Temper
tantrum adalah luapan emosi pada anak sehingga mereka
menjadi histeris saat menangis seringkali membuat orang tua bingung untuk
menanganinya. Tantrum biasanya dialami pada balita atau anak usia 1-4 tahun.
"Ketika
anak sudah menangis kencang, emosinya sudah ruwet sehingga tidak terpikirkan
untuk bertanya baik-baik," tutur spesialis tumbuh kembang anak dari RS
Pondok Indah, dr Catharine Mayung Sambo, SpA(K), dalam webinar, Rabu
(24/6/2020).
Tantrum
biasanya disebabkan karena kemampuan bahasa anak yang masih terbatas sehingga
sulit mengekspresikan perasaannya. Meronta, menjerit, berteriak, menangis,
melemparkan barang, menjadi hal yang mereka lakukan untuk mengekspresikan
perasaannya.
Berikut yang bisa
dilakukan orang tua untuk menghadapi anak yang sedang tantrum:
1.
Tenangkan anak
Saat anak menangis, sangat tidak
realistis saat orang tua langsung bertanya penyebabnya. Hal penting yang harus
dilakukan orang tua adalah menenangkan anak dan mengatur emosinya agar tenang
dan pelan-pelan diajak bicara.
Kalau saat tantrum orangtua langsung
bertanya 'kenapa sih, kasih tahu aja', biasanya akan membuat anak lebih
histeris atau menangisnya lebih kencang. Maka dari itu, lebih baik anak
ditenangkan dan diredam dulu emosinya sebelum dicari penyebab tantrumnya.
2.
Orang tua tak boleh panik
Sikap tenang dan tak panik akan
membuat orang tua lebih mudah untuk menangani anak yang tantrum. Jika berada di
tempat umum, ajak anak ke tempat yang lebih sepi untuk ditenangkan emosinya.
"Ini adalah challange orang tua
untuk mengelola emosional anak dengan baik. Jangan panik kalau lihat anak
seperti itu. Jangan dimarahin," sebut dr Mayung.
3.
Alihkan perhatian
anak
Jika anak mulai mengamuk, cari sesuatu
yang bisa mengalihkan perhatian mereka dengan segera. Contohnya seperti
memperlihatkan sesuatu yang ada di luar jendela atau berikan mainan
kesukaannya. Orang tua juga harus terlihat terkejut dan tertarik dengan apa
yang sedang diperhatikan anak.
Komentar
Posting Komentar