MOTIVASI BELAJAR


Motivasi barasal dari kata motif dimana diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.[1] Motif juga diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu itu bertindak dan berbuat. Motif tidak bisa diamati secara langsung, tetapi dapat diinterprestasikan dalam tingkah lakunya yang berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya tingkah laku tertentu.[2] Pengertian dasar motivasi  adalah keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.[3] Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.[4] Tujuan yang dimaksud disini dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada di luar diri manusia, dimana kegiatan yang dilakukan manusia tersebut akan lebih terarah.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil jika anak didik tersebut mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk individu yang sedang belajar.
Beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain:[5]
·         menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar;
·          memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai;
·         menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar;
·         menentukan ketekunan belajar.

Mark dan Tombuch mengumpamakan motivasi sebagai bahan bakar beroperasinya mesin gasoline. Tidaklah menjadi berarti berapapun baiknya potensi anak yang meliputi kemampuan intelektual atau bakat siswa dan materi yang akan diajarkan serta selengkapnya sarana belajar, namun bila siswa dapat termotivasi dalam belajarnya, maka PBM akan berlangsung optimal.
Motivasi belajar siswa meliputi:[6]
a.         Ketekunan dalam belajar (sub varial)
1)    Kehadiran di sekolah (indikator)
2)    Mengikuti PBM di kelas (indikator)
3)    Belajar di rumah (indikator)
b.        Ulet dalam menghadapi kesulitan (sub varial)
1)    Sikap terhadap kesulitan (indikator)
2)    Usaha mengatasi kesulitan (indikator)
c.         Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar (sub varial)
1)    Ke            biasaan dalam mengikuti pembelajaran (indikator)
2)    Semangat dalam mengikuti PBM (indikator)
d.        Berprestasi dalam belajar (sub varial)
1)    Keinginan untuk berprestasi (indikator)
2)    Kualifikasi hasil (indikator)
e.         Mandiri dalam belajar (sub varial)
1)    Menyelesaikan tugas/PR (indikator)
2)    Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran (indikator)

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat di atas, bahwa motivasi belajar merupakan dorongan internal maupun eksternal pada diri siswa. Dorongan tersebut diharapkan mampu menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.




[1] Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 101.
[2] Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 3.
[3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan  dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008), hlm. 134.
[4] Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo, 2001), hlm. 73.
[5] Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 23.
[6] Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Guru-Karyawan dan Peneliti Pemuka (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 32.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Model Pembelajaran Ekspositori

INSTRUMEN PENILAIAN NON-TES